Langsung ke konten utama

Pemodelan dan Sistem - Dimas Pamungkas

Nama     : Dimas Pamungkas

NIM       : 1903015114


Diagram Simpal Kausal

    Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebabakibat (causal relationships) kedalam bahasa gambar tertentu. Disini bahasa gambar tersebut adalah panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal loop), dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat.

    Keduanya, baik unsur sebab maupun akibat,  salah satu di antaranya (sebab saja atau akibat saja) harus merujuk keadaan yang terukur, baik secara kualitatif untuk keadaan dirasakan (perceived) maupun secara kuantitatif untuk keadaan nyata (actual). Harus diingat logikanya adalah proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) sebagai akibat, ataupun sebaliknya. Informasi tentang keadaan sebagai sebab menghasilkan pengaruh pada proses sebagai akibat. Aturan logis sistem dinamis ini sering dilanggar dalam memetakan diagram sebab akibat.

    Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari penggunaan diagram Simpal Kausal untuk menghubungkan antara variabel variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.


    Dari diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu :

1. Sub Sistem Pasar 
2. Sub Sistem Konsumsi
3. Sub Sistem Jumlah Tangkapan 
4. Sub Sistem SDM

Sub Sistem Pasar, 

    Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain. 

Sub Sistem Konsumsi.

   Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.

Sub Sistem Jumlah Tangkapan.

    Sub Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran) Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. 

Sub Sistem SDM.

    Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian. 

Soal dan jawaban :

1. Apa itu Diagram simpal Kausal ?
Jawab : Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebabakibat (causal relationships) kedalam bahasa gambar tertentu.

2. Jelaskan bahasa gambar yang dipakai dalam diagram simpal kausal ?
Jawab :  Disini bahasa gambar tersebut adalah panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal loop), dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat.

3. unsur apa saja yang ada pada diagram simpal kausal?
Jawab : Unsur diagram terdiri dari Unsur Sebab dan Unsur Akibat.

4. Jelaskan logika yang dipakai dalam diagram simpal kausal ?

Jawab : Harus diingat logikanya adalah proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) sebagai akibat, ataupun sebaliknya. Informasi tentang keadaan sebagai sebab menghasilkan pengaruh pada proses sebagai akibat. Aturan logis sistem dinamis ini sering dilanggar dalam memetakan diagram sebab akibat.

5.  Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) diagram simpal kausal digunakan untuk apa ?
Jawab : Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan

6. Jelaskan penggunaan Diagram Simpal Kausal ini pada pembuatan sistemnya ? 
Jawab : untuk menghubungkan antara variabel variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan.

7. Dalam jurnal itu Diagram Simpal Kausal terbagi menjadi 4 subsistem, Sebutkan ?
Jawab : 
1. Sub Sistem Pasar 
2. Sub Sistem Konsumsi
3. Sub Sistem Jumlah Tangkapan 
4. Sub Sistem SDM

8. Apa itu Sub Sistem Pasar ?
Jawab : Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain. 

9. Jelaskan tentang Sub Sistem Konsumsi ?
Jawab : Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.

10. Jelaskan apa yang dimaskud dengan Subsistem Jumlah Tangkapan dan Subsistem SDM ?
Jawab : 
- Sub Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran) Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. 
- Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian. 


PPT : 




Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemodelan dan Simulasi 7C - Dimas Pamungkas

Nama      : Dimas Pamungkas Kelas      : 7C - TI NIM       : 1903015114 Studi Simulasi dan Pemodelan Dalam Sebuah Sistem.      Gambar berikut menunjukkan langkah yang akan menyusun secara tipikal, Studi penyelidikan simulasi. Sejumlah besar simbol merepresentasikan setiap langkah yang merujuk pada penjelasan yang lebih mendalam pada langkah-langkah berikut. Catatan bahwa studi simulasi adalah proses yang tidak sederhana terus menerus. Sebagai hasil bisa menjadi penting kembali kebelakang pada langkah sebelumnya.     Langkah - langkah dalam Studi Simulasi : 1. Formulasi masalah dan tujuan Langkah-langkah dalam studi khusus simulasi adalah mengidentifikasi masalah serta tujuan yang akan dicapai dalam simulasi menentukan bentuk model yang akan digunakan. Performan yang akan dihasilkan serta alternatif yang dapat dimunculkan. 2. Pengumpulan data dan pendefinisian model Aktivitas pengumpulan data untuk simulasi d...

Pemodelan dan Simulasi 7C - Dimas Pamungkas

Nama      : Dimas Pamungkas Kelas      : 7C - TI NIM         : 1903015114 Matkul    : Pemodelan dan Simulasi Pemodelan dan Simulasi      Simulasi adalah peniruan operasi, menurut waktu, sebuah proses atau sistem di dunia nyata. Menyertakan pembentukan data dan sejarah buatan (artifical history) dari sebuah sistem, pengamatan data dan sejarah, dan kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem - sistem. Dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan komputer.     Kondisi yang membutuhkan Simulasi : •     Mempelajari Interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks. •    Meningkatkan kinerja sistem melalui pembangunan/pembetukan model. •    Eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan.     Kondisi yang tidak memerlukan Simulasi :  •    Jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana. •    Jika masalah dapat...

Pemodelan dan SImulasi - Dimas Pamungkas

Nama      : Dimas Pamungkas NIM         : 1903015114 Matkul    : Pemodelan dan Simulasi Ruang Lingkup Simulasi dan Pemodelan           Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas itu sendiri disebut dengan sistem yang mana dalam keilmuan digunakan untuk membuat asumsi - asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja.           Yang dimana asumsi - asumsi tersebut biasanya berbentuk hubungan matematik atau logika yang akan membentuk model yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman perilaku hubungan dari sistem tersebut.           Hubungan yang membentuk model itu sendiri cukup simple, hubungan tersebut bisa menggunakan metode matematik (seperti aljabar, kalkulus, atau teori probabilitas) untuk mendapatkan informasi yang jelas dalam setiap permasalahannya. Sis...